Kisah pkl (Tulisan ini telah dipublikasikan di laman web National Geographic Indonesia sebagai kompetisi cerita “Travel Mate” yang diadakan oleh NatGeo Indonesia)

Berau Memukau 



Jika ada tempat yang tidak pernah bisa dilupakan, Berau-lah tempatnya. Berada di ujung timur pulau Kalimantan, Berau menyimpan sejuta pesona keindahan. Mulai dari kekayaan hutan hujan tropis, peninggalan sejarah, hingga wisata bahari yang menggoda mata. Tanjung Redeb yang menjadi ibukota Berau memiliki banyak tempat yang patut disinggahi. Menikmati sarabba dan roti bakar khas Tepian bisa dijadikan kuliner wisata malam.Tepian merupakan daerah sepanjang Sungai Segah yang ramai dikunjungi pada sore hingga malam hari sebagai tempat ‘nongkrong asik’ sembari memandangi kapal-kapal yang membelah kota Tanjung Redeb. Sorot lampu warna-warni dan suasana malam yang tenang adalah bagian yang tidak pernah saya lupakan dari jejak saya di kota ini .
Tak jauh dari Tepian, ada Kesultanan yang masih menggenggam erat tradisinya. Kesultanan Sambaliung dan Gunung Tabur, keduanya memiliki keraton yang dididominasi warna kuning dan masih begitu asri. Kesultanan Gunung Tabur sendiri masih memiliki seorang putri kerajaan hingga kini.


Bergerak ke barat, Meraang menyajikan keindahan hutan hujan tropis Indonesia. Meraang yang berada tak jauh dari pusat kota adalah salah satu habitat asli dari burung Enggang/rangkong, maskot Kalimantan Timur. Saya berkesempatan untuk menginap beberapa malam di pedalaman Meraang. Berada di alam terbuka dan berkanalan langsung dengan satwa endemik setempat, bertemu dengan masyarakat lokal memberikan saya banyak pelajaran.


Belum puas berputar di Tanjung Redeb, saya mengunjungi salah satu pantai yang termasuk ke dalam 100 pantai terindah di dunia, pantai Derawan di Pulau Derawan. Pantai ini menjadi destinasi dari pelancong berbagai penjuru negeri. Beberapa pantai yang masih berdekatan dengan Derawan juga sudah tersohor namanya. Adalah Kakaban, pulau yang danaunya dihuni oleh ubur-ubur unik yang tidak menyengat dan hanya ada dua di dunia. Selain itu, Sangalaki dan Maratua juga tidak kalah indahnya.Sayang sekali saya tidak sempat menapakkan kaki disana. Namun Derawan bagi saya sudah cukup sekali. Jalan menuju Derawan dapat ditempuh dengan jalur darat dari Kota Berau lalu menyebrang melalui Pelabuhan Tanjung Batu. Sepanjang perjalanan ke Tanjung Batu, terbentang padang ilalang dan daerah berhutan yang juga cocok diabadikan lewat kamera. Pengunjung di Derawan bisa mencoba wahana banana boat atau snorkeling untuk mengintip kekayaan lautnya. Pasir putih terhampar sepanjang mata memandang berpadu dengan pohon-pohon kelapa yang melambai tertiup angin dari Laut Sulawesi. Bagi yang tidak ingin berbasah-basahan, duduk santai di kursi pinggiran pantai dan menikmati ombak juga tidak kalah asyiknya sambil menanti kulit berubah kecoklatan. Pergi ke Derawan, jangan lupa membeli oleh-oleh gelang sisik penyu atau gelang akar bahar yang untuk warga setempat diyakini sebagai penolak bala. Betapa pesona Berau tiada habisnya !

Kesultanan Sambaliung

Kesultanan Gunung Tabur




Sarabba dan roti bakar tepian
Jalan Ke Tanjung Batu






Suasana hutan Meraang




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MENANG LOMBA FOTO INSTAGRAM

Kembang Ilalang di Padang Gersang