My Lovely Daddy :)

Malam selalu menjadi waktu perenungan yang baik... waktu untuk mengingat-ingat peristiwa dalam kehidupan, sosok-sosok kesayangan, apapun yang ada di hati.
Seperti malam-malam sebelumnya, tiba-tiba sekilas terbayang wajah Ayah. Aku memanggilnya, "Bapak" karena demikianlah orang jawa umumnya memanggil laki-laki pasangan ibu itu.

Bagaimana kabar beliau di rumah ? Masih sibukkah dengan mengurus burung-burung peliharaannya yang terlampau banyak ? Masih keras kah nada suaranya ? Masih berkharisma kah senyumannya ? Tapi kurasa, tubuhnya sudah tak setegap dulu lagi, kerut diwajahnya sudah merenggut sedikit kegagahan dan ketampanan masa mudanya.

Biasanya aku selalu merindukan ibu, jarang sekali memikirkan bapak. Laki-laki itu, walau tak seperti kebanyakan ayah lainnya, aku tetap mencintainya. Suaranya memang keras, bahkan lebih terdengar seperti orang yang marah walau sebenarnya nadanya biasa, hanya intonasinya lebih tinggi. Kita serumah sudah biasa dengan nada bicara bapak itu. 

        Bapak orangnya humoris, agak jorok, masih suka kekanak-kanakan kadang-kadang, persis sekali lah dengan sifatku. Bahkan gen bapak pun dominan, seperti wajahku yang mewarisi wajah beliau.
Jadi teringat waktu masih kecil dulu, dulu waktu di Kalimantan bapak bekerja di Departemen Agama, waktu pulang sekolah karena sekolahku dekat dengan kantor bapak, aku biasa mampir ke kantor. Waktu di Jawa, bapak lebih memilih bekerja di Kantor Urusan Agama (KUA), bukan, bukan penghulu. Hanya pegawai biasa. Pertama dulu bapak bekerja di Banyuasin, Loana. Aku dan ilham yang masih kecil suka ikut ke kantor. Jaraknya sangat jauh dan perjalanannya melelahkan. Tapi memang udaranya masih sejuk dan sangat segar karena berada di daerah pegunungan. Lalu aku suka menangkap ikan Gappy yang ekornya bercorak warna-warni itu, yang berada di kolam masjid kantor. Lewat samping kantor Bapak biasa mengajakku melihat pemandangan Gunung Merapi. Bapak suka sekali perjalanan jauh, mencari pengalaman. Beberapa tahun kemudian Bapak pindah lagi ke Bruno, masih dengan nuansa pedesaannya yang lekat, pegunungan yang asri, pemandangan hijau di sepanjang jalan. Oh iya, karena aku sering sekali ke Banyuasin, aku sedih karena bapak mau pindah, aku juga sempat menggambar kantor KUA Banyuasin Loana 2 bagian depannya, dulu aku masih sangat kecil dan polos..
Ternyata di Bruno juga tak kalah seru, teman-teman Bapak semua baik-baik. Biasany aku paling suka bermain dengan komputer kantor , main kuis Who Wants to be a millionire. Maklum, jaman dulu komputer masih menjadi barang langka, hehe. Aku juga sempat hiking, sekedar jalan-jalan naik gunung bersama Bapak dan kawan-kawan beliau, melihat dekat awan di atas Bruno, melewati hutan-hutan pinus, juga saat diatas kami berjumpa dengan Elang Jawa yang terbang melenking mencari mangsa. Katanya, kalau berjalan keatas lagi bisa berjumpa dengan harimua, hutannya masih lebat.  Ah..sepertinya bapak sudah tak sekuat itu lagi sekarang.
Aku slalu merindukan masa-masa itu, ikut ziarah wisata dengan rombongan Departemen Agama Kabupaten Purworejo, menjadi anak kecil yang riang, mengikuti langkah ayahnya kemana pun. 
Bapak juga pernah mengajakku melewati Wonosobo selepas pulang dari kerja..Berputar-putar, membeli durian.. Seru sekali. Tapi sekarang bapak sudah pindah lagi di KUA Bayan, katanya sudah capek jika harus menempuh perjalanan jauh, maklum sudah tua,
Kangeeen.. rindu.. Ingin sekali memeluk Bapak, Bapak yang pagi-pagi selepas solat subuh-masih dengan sarungnya selalu menjemput saat aku pulang dari Bogor dan sampai rumah pagi hari.. menunggu bus, menunggu anaknya keluar dari bus, menyimak setiap bus yang datang dan lewat..

Bapak berkumis tebal, berhidung mancung, beruban. Perwakannya tinggi besar, kata teman-temanku mirip orang India, Arab atau apalah.. 
semoga Bapak selalu sehat ya di rumah..

I LOVE YOU



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MENANG LOMBA FOTO INSTAGRAM

Kembang Ilalang di Padang Gersang

Kisah pkl (Tulisan ini telah dipublikasikan di laman web National Geographic Indonesia sebagai kompetisi cerita “Travel Mate” yang diadakan oleh NatGeo Indonesia)