Latepost cerita kemarin :D

Secuil kisah hari ini

Selamat malam. . .
Hari-hari yang begitu  sibuk ya belakangan ini. Hari Senin dan Selasa selalu menjadi hari-hari ter’panjang’ dalam setiap minggu. Alhamdulillah, nikmat bersyukur terasa sekali. Allah permudahkan segala urusan. Bersyukur kepada Allah atas kejadian apapun yang terjadi hari kemarin, hari ini. Meski hidung silih berganti bersin bak digelitik bulu ayam -___-
Hari ini ketemu sama si Bapak dosen kesayangan, Pak Gun. Beliau mirip sekali dengan ayah, wajahnya, tinggi-besarnya, hanya saja kumis ayah sedikit lebih tebal dan suaranya lebih lantang. Seru banget sharing hari ini. Beberapa saat setelah memasuki ruangan dan duduk di kursi empuk itu, beliau bercerita tentang penemuannya yang sedang dalam proses pematenan ( hak paten ). Oh iya sebelumnya aku juga sempat mengucap terimakasih karena Bapak udah mau nerima aku jadi bimbingannya, trus beliau senyum-senyum.  Ahaha..
Beliau lalu menunjukkan buku 100 inovasi IPB, nah dalam buku itu ada salah satu hasil ‘kreativitas’ beliau, macam alat penyadapan pinus yang dibuat sederhana, belum pernah ada sebelumnya, tapi bisa meningkatkan produktivitas getah pinus itu. Katanya satu-satunya dosen dari Fahutan, aduh..selamat ya Pak J
Sebelumnya beliau juga udah ciptain formula alias stimulansia buat produktivitas pinus, namanya etrat, gabungan dari etilen dan asam sitrat. Beliau ini emang pakarnya dah kalo urusan pinus, getah, hasil hutan bukan kayu. Kalo yang etrat ini udah dipatenkan duluan.
Lalu aku mulai bercerita tentang usahaku mencari info tentang si calon penelitian “gemor”. Dengan memberikan brosur dari Kak Uni, seniorku yang baik-imut setahun diatasku itu, si Bapak lalu mulai menjelaskan berbagai hal padaku. Banyak sekali, mulai tentang izin iuphhk-ha, pemanfaatan di taman nasional, dan sebagainya. Menurut info yang aku dapet, gemor itu masih banyak di Taman Nasional Sebangau. Ternyata disana juga boleh dimanfaatin loh, kan di taman nasional ada zonasi-zonasinya juga. Pemanfaatannya melalui masyarakat yang terbentuk dalam suatu komunitas/organisasi yang berbadan hukum, lalu baru deh dikasih izinnya. Ada di peraturan menteri kehutanan tentang HHBK. Di HPH (sekarang iuphhk ) hutan alam juga. Nah misalnya itu izin pemanfaatan hasil hutan berupa kayu. Nah, berarti perusahaan itu gak bisa/ gak boleh memanfaatkan hasil hutan yang lain selain kayu. Kalo masyarakat di sekitar hutan itu pengen manfaatin, boleh. Si perusahaan yang memfasilitasi, masyarakat itu membentuk suatu organisasi, jadi deh PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat). Usut punya usut, karena brosur gemor itu yang ngeluarin pihak dinas Kehutanan dan Perkebunan Palangkaraya, otomatis tuh disana berarti udah ada memang dan dimanfaatin masyarakat juga. Tambah semangat deh, trus kata bapak aku ntar coba korespondensi via email ke pihak Dinas Kehutanan Palangkaraya itu buat tanya-tanya tentang gemor. Yes ! Beliau lalu juga memberi rekomendasi untuk ketemu dosen dari KSH yang sering berkecimbung di taman nasional. Serunya lagi, beliau juga memberi ide penelitian. Rahasia deh ya.. :D
Kata Bapak, cari dulu info tentang itu. Kataku si emang jarang diekspos, kata beliau belum tentu juga. Kita bisa ngomong gitu kan karena kita emang belum tahu, makanya kita seolah-olah sombong. Kalau kita udah tahu ( nambah ilmu) barulah kita sadar betapa bodohnya kita. Siapa tahu di Dinas Kehutanan itu emang ada bagian pemanfaatan gemornya. Bismillah.. ya Allah... lancarkanlah. Oh iya, Dinas Kehutanan itu juga mengurusi hutan produksi. Hutan produksi yang ada izin konsesinya itu diserahkan ke iuphhk , sedangkan yang masih ‘nganggur’ yang mengelola Dinas Kehutanan setempat.
Lalu bapak kembali menyinggung tentang penemuannya. Terkadang orang memang tidak memikirkan hal kecil yang ternyata bisa mengubah sesuatu menjadi lebih hebat. Beliau bercerita tentang penelitian bimbingannya dulu, Cuma neliti getah pinus dalam gudang yang ditutup dengan tanpa penutup ( tidak ditutup ). Itu sepele banget, cuma ngebiarin getah-getah itu menganga di gentongnya atau ditutup aja bisa menaikan produksi sampe 2%. Dua persen itu ya di Perhutani, satu persennya aja udah ada kenaikan produksi senilai 1,5 M. Jadi berapa ? 3 milyar bisa didapetin Cuma dengan menutupi si getah pinus itu. Ckckkckc.. gak pernah terpikir kan ? sama dah..
Jadi gausah ribet-ribet tentang penelitian, jangan terlalu luas, sempitin lagi lingkupnya, fokusin mau neliti apa. Dan, pikirkan. Satu hal kecil aja bisa menghasilkan dampak baik yang begitu besar loh J
Itu pelajaran hari ini.. Semangatlah buat penelitiannya. Pengen balik lagi ke Kalteng, kaya jaman waktu kecil dulu, tinggal disana. Semoga ya Allah.......




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MENANG LOMBA FOTO INSTAGRAM

Kembang Ilalang di Padang Gersang

Kisah pkl (Tulisan ini telah dipublikasikan di laman web National Geographic Indonesia sebagai kompetisi cerita “Travel Mate” yang diadakan oleh NatGeo Indonesia)