Belajar mengambil hikmah dan doa untuk sahabat


Ada hal , hal yang lebih menyedihkan selain kehilangan boneka kesayangan. Ada hal, hal yang lebih menyakitkan selain gagal menonton konser kesukaan. Gagal berada di samping sahabatmu yang sedang berjuang. Gagal mendampingi sahabatmu yang bertanding untuk menang. Yah, gagal menyorak-nyorakkan nama mereka dengan semangat yang sama-bahkan melebihi mereka yang berlomba itu.

Jika bisa, ingin sekali berada disana,
Jika bisa ingin sekali meneriakkan nama mereka
hingga menggema, menggema di ruangan itu
Tapi apa daya, lagi-lagi aku harus bersabar, dan, menerima. Tidak ada yang salah dengan takdir Tuhan. Bahkan di bagian yang terburuk sekalipun, kau masih memiliki harapan, kesempatan untuk berdoa. Tidak ada yang salah dengan benda bulat-kecil-pahit ini. Ya, dia hanya dikirimkan padamu untuk sekedar mengurangi rasa sakitmu, bahkan tanpa pernah ia meminta. Bahkan jika ia tak tega melihat 'peminum' itu memejamkan mata saat menelannya. Begitu pula dengan Tuhan. Begitu besar Ia mencintaiku, mencintaimu semua, sehingga Ia menghadirkan sakit ini. Dan lambungku pun mungkin jua tak tega melihatku menderita. Tapi setiap yang telah diciptakan pasti punya cerita. Bak bintang di kala malam, terangnya-siang, bahkan nelayan-nelayan yang mengarungi ombak di lautan  sekali pun. Sudah ada di kitab suci, sudah diceritakan dalam Al-qur'an. Lalu untuk apa lagi kau bertanya ?

Setelah seminggu masa-masa melelahkan itu, setelah seminggu bersikeras untuk tidak menemui orang-yang- paling-tidak-ingin-ditemui-di-tahun-ini, percuma saja usahaku. Sia-sia merayu waktu. Berharap esok pagi akan kembali sehat, Namun kenyataannya, ada jalan yang harus dilalui terlebih dahulu. Ada proses yang harus dilewati. Begitu sayangnya Allah, begitu cintanya Ia padaku sehingga memberiku ujian ini. Ujian yang harus membuat telingaku mendengar perkataan orang-orang itu " Sakit lagi ?"
Iya, tidak terlalu buruk. Namun cukup mencemaskan, karena semenjak tadi malam belum saja berkurang. Bahkan ketika beberapa kali butir zat-zat kimia itu masuk tenggorokan, tetap saja tak ada perubahan. Begitu lemah hambaMu ini ya Allah. Begitu kecil hambaMu di dunia ini. Tak ada apa-apanya, mungkin seperti lirik lagu yang sempat ramai didengarkan kita waktu itu, butiran debu. Seperti butiran debu di padang pasir yang luas, yang hanya terbang mengikuti arah angin, tanpa bisa melawan. namun ia bisa memilih. Memilih untuk tetap mengikuti angin, atau tetap tinggal bersama milyaran debu lainnya. Seperti itulah manusia menurutku. Setiap kisah,  pasti ada skenario rahasia di balik itu semua. Terimakasih Allah, karena memberiku kesempatan untuk menghapus dosa-dosaku di masa lalu, dengan datangnya sakit ini. Terimakasih ya Allah, karena telah mangajariku bersabar. satu sifat yang sangat kubanggakan dari ibuku. Terimakasih ya Allah, karena telah mengajariku bagaimana cara mendukung sahabatmu dengan berdoa. Bukankah kau pernah mendengar cerita tentang malaikat-malaikat yang mendoakan seseorang karena ia mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuaannya ? Semoga itu pula yang terjadi padaku.

Doa rasulullah ( dalam buku 200 Hadis Populer untuk Hafalan )

" Salah satu doa Rasulullah adalah : Ya allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari hilangnya nikmatMu, berubahnya kesehatan dariMu, bencanaMu yang datang tiba-tiba dan semua kemurkaanMu " (HR.MUSLIM)

Dari Abu Hurairah, dari nabi, beliau bersabda " Tidaklah Allah menuurunkan suatu penyakit melainkan Ia akan mengirimkan obat untuknya " (HR Al-Bukhari)

Dari Abu Musa al-Asy'ari : ia berkata, rasulullah bersabda " Apabila seorang hamba itu sakit atau bepergian, akan dituliskan untuknya (pahala) seperti ia mengerjakan (amal shaleh) dalam keadaan mukim dan sehat " ( HR.Al-Bukhari)


Lalu , untuk apalagi bertanya ? mengapa harus menolah jika Allah menjanjikan pahala yang besar ? Terima kasih beribu kali lagi, Ya Rabbku.
Untukmu sahabat, maaf sekarang aku tak bersamamu. Tapi aku berjanji akan mendoakan kalian, kemenangan kita, kemenangan departemen kita Manajemen Hutan, aku tentu akan berusaha untuk datang di lomba lukis itu esok.
semangat Maya untuk tenis mejanya, semoga bet-bet itu berhasil menangkap bola dan menyingkirkannya, seperti kau menyingkirkan kemenangan dari lawanmu. Semangat Ima, semoga malam ini kau akan benar-benar menjadi Ratu seperti patung kecil di kotak hitam-putihmu :)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MENANG LOMBA FOTO INSTAGRAM

Kembang Ilalang di Padang Gersang

Kisah pkl (Tulisan ini telah dipublikasikan di laman web National Geographic Indonesia sebagai kompetisi cerita “Travel Mate” yang diadakan oleh NatGeo Indonesia)